Total Tayangan Halaman

Minggu, 13 Juni 2021

Yerobeam, Antara Suara Tuhan dan Suara Pikirannya

Sumber: baitsuci.com


1 Raja-raja 12:26 (TB)  Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. 


Dalam kisah Yerobeam di Alkitab boleh dibilang sangat unik dari para raja-raja 12-15 pernah memerintah di Israel. Unik karena sebenarnya dia punya peluang untuk berhasil menjadi raja yang begitu kuat bahkan bisa saja menyamai prestasi Daud di dalam pemerintahannya. 

Prestasi dalam arti anak-anaknya akan tetap memerintah di Israel selamanya jika ia ikut dan turut melakukan kehendak Tuhan dalam hidup selama ia menjadi raja. 

Bahkan bisa saja masa-masa ia memerintah bisa selama Raja Daud memimpin Israel yakni 40 tahun, tapi ternyata karena pilihannya yang salah Tuhan menetapkan dirinya memerintah hanya setengah masa Raja Daud, yakni 22 tahun. 

Tapi karena pilihan dan keputusannya yang salah mengakibatkan bukan hanya dirinya yang menjadi korban anak-anaknya juga turut merasakan kepedihan yang mendalam. Pasalnya hanya satu anaknya saja yang mendapat kan kuburan dan ratapan dari orang Israel, yang lainnya mati dimakan burung, anjing di padang. 

Boleh dibilang satu anak yang mati dan dapat kuburan tersebut sebagai akibat sikap Yerobeam yang mau mencari Tuhan dengan mencoba menemui Nabi Ahia. 

Kenapa tidak sejak awal semasa dia mulai memerintah terus mencari Tuhan dan apa serta bagaimana yang harus dilakukannya usai Firman Tuhan datang kepadanya? 

Kenapa baru saat anaknya sakit parah dan ia buru-buru menyuruh istrinya menyamar untuk pergi menjumpai Nabi Ahia perihal anaknya itu? 

Padahal firman Tuhan sangat jelas kepadanya bahwa ia akan menjadi raja dari 10 suku Israel. Tuhan menyuruh Nabi Ahia pergi menjumpai nya di Padang Gurun. Lewat sepuluh potongan kain yang dikoyakkan Ahia sebagai pertanda bahwa ia akan jadi raja orang Israel. 

1 Raja-raja 11:38 (TB)  Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku seperti yang telah dilakukan oleh hamba-Ku Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadanya. 

Tapi karena ketakutan dan pikirannya berbicara kepada hatinya, jangan-jangan nanti orang Israel akan kembali ke Yerusalem jika setiap tahun mereka datang ke sana untuk membawa persembahan jangan-jangan aku akan ditinggalkan oleh orang Israel dan aku akan dibunuh mereka. 

Alhasil disinilah letak kejatuhan nya dan Tuhan mulai tidak suka kepadanya. Suara hatinya yang berasal dari pikiran nya membangun siasat bagaimana supaya orang Israel tidak perlu datang lagi ke Yerusalem? Cukup lah mereka datang ke Betel atau datang ke Dan untuk menyembah patung buatan nya. 

Dia juga menetapkan hari yang mirip-mirip dengan  perayaan orang Israel pada umumnya, yakni hari kelimabelas cuma bulan kedelapan setiap tahunnya. Bahkan tak sungkan-sungkan dirinya akan menahbiskan imam-imamnya kepada siapapun orang Israel yang mau bersedia. Untuk melakukan tugas nya di mezbah buatannya. 

Tuhan murka atas pilihannya dan telah menetapkan untuk memusnahkan seluruh keturunannya. Seyogyanya keturunan nya bisa terus memerintah orang Israel yang sepuluh suku, kini hanya dia dan putranya Nadab yang memerintah setahun. Nadab dibunuh oleh orang nya sendiri, yakni Baesa orang Isakhar. Dia dan seluruh keturunan Yerobeam habis binasa dimakan pedang dan mayatnya dimakan binatang. 

Apa pelajaran penting yang boleh kita refleksi kan dalam kehidupan kita? 
1. Sebenarnya Yerobeam anak yang baik bahkan seorang yang tangkas serta rajin bekerja. Makanya Salomo mempercayakan pekerjaan para budak di tangannya. Tapi karena tidak percaya sepenuhnya kepada firman Tuhan, mengakibatkan dirinya terjatuh. 

Terlalu menganggap dirinya, kepandaiannya, ketangkasan serta kerajinan cukup, alhasil diapun akhirnya jatuh. 

Padahal Salomo sendiripun orang yang boleh dibilang setiap hari dilihatnya, adalah orang yang paling berhikmat di seluruh muka bumi, jatuh juga. 

2. Suara pikiran kita belum tentu singkron dengan apa maksud Tuhan, oleh karena itu mari cari Tuhan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memulai mengerjakan satu apapun itu yang penting. 

3. Suara Tuhan atau firman Tuhan jauh lebih penting dan sangat berharga jika kita abaikan begitu saja. Dan jika sudah dapatkan janji untuk mengangkat kita seperti Yerobeam, untuk next step nya mari cari Tuhan juga. Bukan malah mengandalkan kebolehan kita. 

https://alkitab.app/v/c546ed488f17

Sibolangit, 13 Juni 2021.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar